Breaking

Kamis, 25 Januari 2018

Rabu, 24 Januari 2018

Januari 24, 2018

Ngentot Janda Muda Sebelum Berangkat Kerja

Ngentot Janda Muda Sebelum Berangkat Kerja



BANDAR CEME - Siang itu hp-ku berdering dari nomer yang tidak aku kenal dan ketika kuangkat terdengar suara seorang wanita

“Halo mas Adhie, apa kabar? kok lama gak ada kontak-kontak aku sih?”, karena tidak mengenali suaranya, akupun menanyakan “Aku baik-baik saja, sorry dengan siapa ini?”
“Ini Rita mas, wah udah lupa ya sama Rita? jawabnya Aku jadi ingat Rita, dia seorang janda cantik berusia 35 tahun dengan 2 anak

Aku mengenalnya ketika ia masih menjadi istri simpanan kenalanku seorang pejabat, pada saat itu usianya baru sekitar 20 tahun Baru-baru ini aku bertemu dengan Rita kembali pada saat aku dan istriku hendak mengambil raport anak kami yang kebetulan sekelas dengan anak Rita yang sudah besar

Untuk menghindari kecurigaan istriku, pada saat bertemu aku hanya mengangguk tersenyum sambil mengedipkan mata Untungnya Ritapun memahami dengan tidak mengajakku berbicara sehingga istriku tidak menaruh curiga

“Hei kok mas Adhie diam aja?, hayo sedang mikir apa… jorok ya?” sapanya lagi ditelepon yang mengagetkan aku
“Gak kok Rit, cuma sedang ngebayangin kamu aja, kok kamu tambah oke sekarang” candaku yang disambut derai tawanya yang renyah
“Mas kantornya masih disana khan?, mampir kerumah kapan2 mas” katanya sambil menyebutkan alamat rumahnya yang memang sering aku lalui apabila hendak kekantor
“Rita udah dicerai 2 tahun yang lalu lho mas” katanya lagi

sebetulnya aku sudah mengetahui itu karena keluarga kenalanku bekas suaminya sempat heboh ketika mengetahui sisuami/bapak mempunyai istri simpanan. Kamipun ngobrol ditelepon panjang lebar diselingi humor2 sedikit berbau sex yang kadang ditanggapi Rita sambil berkata “Wah kalo ngobrolnya begini, yang repot Rita mas, gak ada pelampiasan,kalo mas Adhie sih enak”, aku tertawa mendengar itu dan berjanji akan mampir rumahnya

Keesokan harinya karena kebetulan supirku tidak masuk karena ijin menengok orang tuanya yang sakit dikampung, pada perjalanan menuju kantor aku membelokkan mobilku kealamat rumah Rita aku berpikir tidak ada salahnya mampir sebentar dirumah Rita

Setibanya didepan alamat rumah yang diberikan Rita, aku melihat Rita sedang berbelanja sayur didepan pintu pagar rumahnya Akupun memarkir mobilku dan dari dalam mobil memperhatikan Rita sambil menunggu dia selesai berbelanja sayur

Rita mengenakan daster yang longgar dan terlihat rambutnya dibungkus handuk sehingga aku tau dia baru saja selesai mandi Setelah selesai berbelanja dan tukang sayur sudah menjauh, akupun memajukan mobilku dan memarkir didepan pagar rumahnya Ketika aku turun dari mobil dan menghampiri pintu pagar, Rita terhenyak kaget melihatku

“Eh mas Adhie, kirain siapa Wah sorry mas Rita sedang berantakan habis mandi dan belanja nih, maklum kedua pembantu sedang pulang kampung” katanya sambil mempersilahkan aku masuk Akupun masuk dan duduk diruang tamunya yang meskipun tidak terlalu besar tetapi tertata apik dan berseni

Rita permisi meninggalkan aku untuk meletakkan belanjaannya didapur Sambil menunggu aku melihat-lihat koleksi foto yang terpampang didinding ruang tamu yang kebanyakan adalah foto2 Rita yang memang dulu pernah menjadi seorang foto model

Membandingkan Rita sekarang dengan foto2 yang terpampang, tidak banyak berubah, aku rasa karena Rita yang ada darah Aceh dan Betawi rajin merawat tubuh dan senam Rita kembali keruang tamu dengan membawa 2 minuman hangat, ketika melihatku sedang memperhatikan koleksi fotonya, dia berkata

“Itu hanya sebagian foto2 Rita mas, yang keren2 Rita pasang dikamar”,
“Keren gimana Rit?, ini saja menurutku sudah oke2 tuh” sahutku
“Wah kalo liat yang dikamar bisa bengong nanti mas Adhie” katanya lagi sambil tertawa dan duduk disofa didepanku

Rita sudah melepas lilitan handuk dikepalanya tapi tetap menggunakan daster, terus terang Rita terlihat sangat cantik dengan rambut terurai basah Belum lagi daster tipisnya yang kadang menerawang memperlihatkan bentuk tubuhnya yang aduhai, apalagi ketika meletakkan minuman yang otomatis dia menundukkan tubuhnya aku dapat melihat belahan dada nya dengan jelas karena Rita tidak mengenakan BH dibalik dasternya, pemandangan sensual itu langsung membuatku horny dan kontolku langsung mengeras

“Belanja sayur tadi murah ya Rit?” tanyaku bercanda,
“Abis yang belanja cantik dan sexy sih”,
“Ah mas Adhie bisa aja” katanya tersipu dan mukanya merona merah menambah cantik wajahnya

kemudian Ritapun bercerita tentang kasusnya, dimana istri pertama suaminya pernah mendatangi rumahnya yang menyebabkan keributan Karena kasus itu suaminya mendapat tegoran keras dan harus menceraikan Rita Aku melihat airmatanya menggenang dipelupuk matanya ketika menceritakan itu, dan Rita menghapusnya dengan tissue Untuk mengalihkan pembicaraan yang membuatnya sedih berpikir, aku bertanya padanya

“Emang foto2 kamu yang dikamar se-sensual apa sih Rit?”
“Mau liat mas?, tapi janji ya jangan diketawain” jawabnya yang aku iyakan, kemudian dia mengajakku menuju kamar tidurnya untuk memperlihatkan koleksi fotonya

Berjalan dibelakang Rita dalam jarak yang dekat, aku dapat mencium bau harum sabun dari tubuhnya dan juga dengan jelas aku dapat melihat bongkahan pantatnya yang bergoyang ketika melangkah Hampir saja aku tidak dapat menahan diri untuk memeluk tubuhnya dari belakang, untung aku masih menjaga image dengan menahan diri Setibanya dikamar tidurnya, aku sempat terhenyak melihat sekitar sepuluh koleksi foto Rita berukuran setengah poster yang keseluruhannya artistik hitam putih

Istimewanya lagi keseluruhan foto tersebut memperlihatkan tubuh telanjangnya !!!

“Apa komentar mas Adhie?” katanya mengagetkanku yang bengong melihat koleksi foto2 tersebut
“Wah istimewa foto2 kamu Rit, gimana aslinya ya”, sambil mencubit pinggangku Rita berkata
“Ih… mas Adhie genit, masa mau liat aslinya Rita, udah tua nih aku mas”

Karena dia tidak melepaskan cubitan dipinggangku, maka aku tangkap tangannya dengan sedikit menarik sehingga tubuh Rita tidak seimbang dan agak sempoyongan tubuhnya merapat ketubuhku yang secara refleks aku peluk Memeluk ubuh Rita yang hanya dibalut daster tipis terasa sangat sensual, apalagi ketika dia menengadahkan wajahnya yang cantik berjarak sangat dekat dengan wajahku

“Eh mas, mau apa? lepasin Rita mas” katanya dengan agak meronta dipelukanku Karena sudah dipenuhi nafsu otakku, aku tidak melepaskan pelukanku, malah kemudian aku cium bibir indahnya dan kukulum “Mmmmffff… jangggaaan…mass… inget… sss hhh” katanya sambil tetap meronta hendak melepaskan pelukan dan ciumanku Dengan tinggi sekitar 163 dan berat sepandan, rontaan Rita tidak berarti bagiku yang tinggi 170/76

Sambil tetap mengulum bibirnya, aku mulai meremas bongkahan pantat sexynya dan agak sedikit kuangkat keatas dan merapat ketubuhku

“Mmmmmm… masss… ssshhhh” gumamnya yang kini sudah tidak meronta lagi malahan membalas ciumanku

Kumasukkan lidahku kemulutnya yang langsung disambut dengan hisapan pada lidahku, kemudian dia berusaha memasukkan lidahnya kemulutku yang juga langsung kuhisap kuat2 Tanganku yang tadinya mermas pantatnya, kini sudah mulai meraba pahanya yang mulus sambil menyingkapkan dasternya,

ketika tanganku sampai diselangkangan yang dibungkus celana dalam tipis, kuusap2 belahan memeknya yang membuatnya menggelinjang dan makin bernafsu menciumku Aku selipkan jariku melalui pinggir celana dalamnya untuk menyentuh memeknya dan dengan lembut aku kork dan raba, sementara ciumanku aku turunkan kelehernya kemudian turun kedadanya

Dari bali daster yang dikenakan, kuciumi teteknya yang berukuran 36 dan wooww…masih kencang, lalu aku hisap putingnya dari balik daster yang dikenakannya Sensasi rasa puting yang kuhisap dengan kain dasternya dimulutku membuatku makin bernafsu, sementara terasa memeknya mulai basah oleh rabaan jariku

“Oooooooohhhhh… maasss……enaaaakkk… trusss ss… …sayaaaang” katanya sambil meremas rambutku Geli gesekan kain daster diputing teteknya berbaur dengan hisapan dan gigitanku membuatnya makin menggelinjang tidak karuan Dengan cepat aku buka daster yang dikenakannya, begitu juga celana dalamnya sehingga kini Rita berdiri dalam keadaan bugil Kuraih teteknya, kuremas remas dengan sedikit kasar sambil memilin putingnya yang membuat Rita menjadi liar

Lalu kuciumi kedua teteknya bergantian sebelum turun dan mulai menciumi selangkangannya Dengan posisi jongkok diselangkangannya aku mulai menjilati memeknya Rita dengan berdiri dan sebelah kakinya ditopangkan dipahaku agak sedikit mengangkang hingga memperlihatkan memeknya yang indah dan dicukur bersih

Ketika mulutku menemui klitorisnya, kujepit klitorisnya yang sebesar kacang kedelai dan sudah mengeras dengan bibirku dan aku hisap sambil menjilat klitorisnya sementara tanganku bermain dilubang anusnya Kulihat Rita memejamkan matanya sambil meremas remas kedua teteknya sendiri sambil menggoyangkan pinggulnya mengimbangi jilatanku dimemeknya

“Sssssssshhhhhhh………puaaaassssiiin nn Ritaaaa…masssss……aggghhhh… ohhhh… mauuuu u… kluarrrr” dan sambil tubuhnya meregang, Rita menjepitkan kedua pahanya dikepalaku yang membuatku agak sulit bernafas dan kemudian terasa cairan memeknya dilidahku bertambah banyak, Rita sudah kliamaks

Setelah terdiam sejenak, Rita sambil tersenyum menarik tubuhku, melepas pakaian yang kukenakan sambil menciumi wajahku kemudian setelah aku telanjang bulat membimbingku rebah ditempat tidur “Sekarang giliran Rita ngerjain mas Adhie” katanya sambil mengecup kepala kontolku yang tegak gagah bediri pada posisiku yang telentang

Perlahan Rita menjilati batang kontolku naik dan turun sambil sesekali mengecup kepala kontolku Rasa geli dan nikmat tak terhingga ketika Rita dengan lidahnya menelusuri urat yang menonjol dikontolku Apalagi ketika dia membuka lubang kencingku denganlidahnya kemudian menghisap kuat2…

“Aggggghhhhh… seddddaaaap……ayooooo isap… kuattttt…anjiiiingggggg… ”, seperti biasa pada aku mengeluarkan kata2 kotor dan kasar Sluuuurp… sluuurp… suara mulut Rita mengulum kontolku karena dengan sengaja dia mengeluarkan banyak ludah pada saat mengulum kontolku, aku merasa sensasi yang hebat

“Jilatiiiin…kontollllkuuu… sebeluuum akuuu…entotin…memekkkkmuuuuu…bangsaaaat” teriakku liar sambil menarik tubuhnya dan meposisikan kami 69 lalu aku kembali menjilati memeknya selagi Rita asyik mengerjai kontolku dengan nikmat

Lidahku kusapukan keseluruh permukaan memeknya kemudian mengitari lubang anusnya sebelum kembali kememeknya dan menghisap kuat2 klitorisnya Saking nikmatnya Rita sempat menghentikan kulumannya dikontolku sambil mendesis

“SSsssshhhh…oooohhhh” ketika klitorisnya aku gigit2 kecil

“Aku sudah gak tahan mas” katanya sambil bangkit dan berjongkok dengan membelakangiku kemudian sambil memegang batang kontolku perlahan-lahan dia menurunkan pinggulnya memasukkan kontolku keliang senggamanya yang terasa sangat sempit karena cukuplama tidak dijamah kontol lelaki

Saking semptnya beberapa kali Rita si bekas istri simpanan berhenti sebelum melanjutkan memasukkan kontolku Kudengar dia agak merintih mungkin terasa perih dinding memeknya dimasuki kontolku setelah semua kontolku masuk “Heeek…oooohhh… penuh memekku massss” rintihnya Lalu Rita mulai menunggangikontolku, menaik turunkan, memutar pinggulnya dengan liar

“Aggghhhhh… enaaaakkkk…bangettttttt…masssss sssssshhhhh
“desisnya sambil menggoyangkan pinggulnya dengan liar

karena posisi duduknya membelakangi aku ketika menunggangi kontolku, kadang aku bangkit mencium punggung dan leher belakangnya sambil meremas teteknya dari belakang dengan gemas Kedengaran Rita si bekas istri simpanan agak kesakitan ketika kuremas kasar teteknya

“Addduuuhhhhhhh…… terusss… sakitinnnnn … akuuuu…massss” teriaknya yang rupanya Rita suka sex kasar “Teruuussssss…… entottttiiiin kontollllkuuu… bangsaaaattttt” gumamku sambil kadang menaikkan pantaku untuk menemui goyangan pinggulnya Dan

“Adddddduuuuhhhhh… akuuuu…keluuuuaaaarrrr sayaaaaang” teriaknya sambil mempercepat goyangan kemudian terasa dinding memeknya makin keras menjepit batang kontolku dan serasa batang kontolku disiram cairan didalam memeknya

Setelah klimaks yang kedua, Rita si bekas istri simpanan terdiam sambil menghela nafas panjang menikmati klimaksnya pada posisi menduduki kontolku yang masih keras didalam memeknya Tanpa melepas kontolku didalam memeknya, aku dorong tubuhnya sehingga Rita pada posisi menungging, lalu dengan ganas dan liar kugenjot Rita pada posisi doggie style Sambil kuciumi punggung, leher dan belakang telinganya aku terus melanjutkan genjotan kontolku dimemeknya

“Aaaaagggghhh………terussssss… mas ssss… genjoooottt…yanggggg… dalaaaam…entotinnnnn akuuu …masss” teriaknya ketika ia kembali terngsang birahinya oleh genjotan dan ciumanku Kadang rambut indahnya aku tarik kasar sambil menepuk kedua pantatnya

“Yeeeeahhhh… rasaaaaiiin…kontollllkuu… pela cuuuurrrrkuuu” bentakku dengan semakin memperkuat genjotanku Rupanya Rita sangat suka dengan perlakuan dan kata2 kasarku
“Yaaaaaaa…… akuuuu… pelacuuuurmuuu……ent oooot akuuu dalammmm …dalaaaam” ujarnya sambil memaju mundurkan pantatnya mengimbangi entotanku

Puas dengan posisi doggie style, aku balikkan tubuhnya dan mengangkat kedua kakinya kepundakku kemudian kembali memompa memeknya sambil meremas kasar teteknya Putingnya kupilin-pilin dan tarik yang membuat Rita si bekas istri simpanan agak kesakitan tapi nikmat “Yeeeeeaaahhhh………aggghhhh… ssshhhhh” desisnya

“Masssss… Ritaaaa… gakkkk…tahaaaannn… mauu uu kluaaaarrrrr… lagiiiiiiii”, “Iyaaaaaa… babiiiii… ayyyyoooo… bareeengggg g… akuuu jugaaaaa…” kataku ketika kurasa aku akan mengeluarkan spermaku Pompaanku makin cepat dan dalam, sementara dinding memeknya kembali menjepit keras kontolku…dan…croooooot… crooooot akupun mengeluarkan spermaku didalam memeknya sementara Rita secara bersamaanpun kembali klimaks

Setelah klimaks kami terdiam berpelukan sambil mencoba mengatur nafas kami yang tidak beraturan ”Maaf ya Rit, aku khilaf Abis kamu sih sexy dan cantik” kataku kemudian sambil mengecup lembut bibirnya, “Ooh gak apa2 mass, terimakasih mas sudah menolong Rita dengan memuaskan Rita Lagian baru sekali ini Rita merasa betul2 puas, suami Rita dulu gak bisa muasin Rita mas” jawabnya sambil membalas kecupanku

Setelah membersihkan diri dikamar mandi, aku berpakaian dan pamit kekantor Sebelum keluar dari rumahnya aku sempat mencium wajah cantiknya, dan kami berjanji untuk mengulangi lagi bila ada kesempatan

Demikian kisahku dengan seorang janda cantik bekas istri simpanan. Sampai kini aku paling suka dengan wanita matang setengah baya.





IndoPK.com Agen Poker Online | Bandar Ceme | Domino qq Online Terpercaya
Promo Bonus Special IndoPK.com

1.Bonus TO ( Turn Over ) 0,5% Setiap Minggunya
2.Bonus Referal 10%
3.Bonus New Member 10% ( Minimal Deposit 25.000 )
4.Minimal Deposit Cukup Rb 10.000
5.Bonus Ha diah Domino QQ 5X Lipat
Januari 24, 2018

Bulan Madu Yang Menggairahkan Sewaktu Sekolah

Bulan Madu Yang Menggairahkan Sewaktu Sekolah



CeritaSexDewasa78 - Dimana saat itu aku masih duduk di kelas satu SMA di salah satu sekolah swasta di kota kecilku, aku sangat senang untuk pertama kalinya masuk sekolah, dulunya aku mempunyai badan yang gemuk mungkin karena penyakit liverku aku menjadi kurus dan langsing, aku semakin pede saat mengenakan baju putih abu abu, dan pipiki tidak setembem kayak dulu sekarang wajahku menawan.

Pertama masuk, aku sudah mengenal hampir setengah kelas karena memang berasal dari SMP yang sama. Di belakang tempat dudukku ada segerombolan cowok. Diantaranya ada seorang cowok Yang lumayan tampan, putih dan menarik. Sering kali aku merasa dia sering memperhatikanku secara diam-diam.

Setiap hari aku berangkat dan pulang sekolah naik angkutan umum. Sampai suatu hari, seusai pelajaran tiba-tiba Tom mendekatiku. Dia menawarkan untuk mengantarku pulang. Kupikir dari pada naik kendaraan umum akhirnya aku setuju saja dia mengantarku. Ternyata dia juga sudah membawakanku helm.

Hari itu sehabis mengantarku pulang tiba-tiba cuaca berubah jadi mendung dan hujan. Aku pun menyuruh dia masuk ke rumah sambil menunggu hujan reda. Sejak hari itu kamipun jadi dekat. Setiap hari dia mengantar jemput aku walaupun sebenarnya rumahnya sangat jauh dari tempat tinggalku.

Pada hari Valentine karena kami sama-sama tidak mempunyai pasangan, dia menawariku untuk keluar nanti malam. Aku pun setuju. Pulang sekolah aku siap-siap, aku cuci rambut dan blow layaknya orang yang mau pergi berkencan, kupilih baju yang kuanggap paling oke. Kira-kira jam 16:00 dia datang menjemputku. Lalu kita berangkat ke bioskop.

Dan aku benar-benar tidak menduga ternyata di dalam bioskop dia menyatakan perasaannya kepadaku. Bagaikan di sambar geledek, aku pun mengangguk. Karena memang selama ini diam-diam aku telah merasa sayang padanya. Hubungan kami berlanjut terus sampai 2 bulan kemudian kita bertengkar hebat sekali. Lalu keesokan harinya dia meminta maaf padaku. Karena sekolah kami libur selama semingu, kami pun merencanakan untuk menginap di luar kota.

Kemudian aku minta ijin kepada orang rumah karena yang ada di rumah hanya nenekku, aku pun bilang padanya akan ke luar kota selama 4 hari dengan teman-teman. Tentunya itu hanya alasan supaya aku bisa pergi. Sesuai waktu yang di janjikan aku menunggu Tom di rumah sahabatku. Kemudian kami pun berangkat ke luar kota di daerah pegunungan.

Sesampainya di sana kami mencari penginapan yang sesuai lalu check in. Ruangan yang kami tempati tidak terlalu besar namun terlihat sangat nyaman. Disana ada sebuah ranjang berukuran king size yang di sisi kanan kirinya terdapat meja kecil dan lampu.

Lalu ada satu set sofa dan meja. Disisi yang lain ada televisi lengkap dengan VCD playernya. Sementara di kamar mandinya dilengkapi dengan bathtub dan shower. Walaupun tidak begitu bagus namun lumayan enak tempat tersebut.

Karena kurasa seluruh tubuhku tidak fresh aku pun pergi mandi. Sementara Tom masih keluar untuk membelikan majalah dan cemilan. Aku Mandi dengan air hangat dan berendam sesaat. Setelah selesai aku mengenakan lingerie warna merah menyala yang sengaja kubeli sebelumnya.

Warnanya yang merah sangat kontras dengan kulitku yang kuning pasti akan membuat siapa saja yang melihatku terangsang. Kemudian kupakai Kimono kamar mandi dari hotel tempat kami menginap. Dan aku berbaring di ranjang sambil nonton TV.

Tak lama kemudian Tom kembali. Setelah meletakkan belanjaan dia pun pergi mandi. Sengaja kumatikan lampu kamar kemudian lampu baca di meja kunyalakan remang-remang. Suasana ini benar-benar romantis, kimono pun kubuka dan kulempar begitu saja. Kemudian kutata bantal dan guling di ranjang sedemikian rupa sehingga aku bisa bersandar dengan enak. Kuusap-usap tubuhku sambil memperhatikan lingerie yang baru pertama kali kupakai.

Tak lama kemudian Tom keluar dari kamar mandi sambil melilitkan handuk di pinggangnya. Dia pun tercengang melihatku, kemudian sambil tersenyum dia berkata, “Kamu benar benar sexy sayang..” Diapun mendekatiku sampai di bibir ranjang, aku pun berdiri dengan bertumpu pada kedua lututku.

Kubelai rambut Tom yang baru setengah kering, kuciumi wangi rambutnya. Kemudian ciumanku pun turun, hidungnya kukecup, bibirnya kukecup dan kulumat dengan mesra. Dia melingkarkan tangannya di pinggangku sambil sesekali mengusap punggungku.

Kurasakan ciuman Tom makin hebat, lidah kami saling berpagutan, kurasakan bibirnya perlahan namun pasti turun menjelajahi leherku yang membuat jantungku makin keras berdetak. Sementara tangannya yang lain mengusap-usap buah dadaku yang kelihatan hampir tidak muat di dalam lingerie yang kupakai karena ukurannya memang besar, 36C.

Kurasakan lidah Tom turun dari leher menyusuri dadaku kemudian tangannya menurunkan lingerie-ku di bagian dada yang menyebabkan tersembullah dua bukit indahku. Matanya tak pernah lepas dari dadaku sambil dia berkata, “Oh buah dadamu memang indah sayang.. aku tak pernah sanggup menahan diriku bila melihatnya..” Aku pun hanya tersenyum sambil mataku mengerling nakal, yang membuatnya makin tidak tahan.

Dia meremas-remas dengan mesra buah dadaku sambil dipilin-pilin putingnya. Kemudian dia jilati bergantian sambil dikulumnya. Kulihat benar-benar tidak muat buah dadaku dalam genggamannya. Ya inilah salah satu kebanggaan diriku, keindahan yang kumiliki.

Aku pun mengerang, “Aaacchh.. Tom.. kau pandai sekali menghisapnya.. aacchh..” tanpa kusadari tanganku sudah membuka handuk yang dipakai Tom yang kubiarkan jatuh begitu saja. Dan dapat kulihat jelas kejantanannya yang panjang dan besar telah berdiri dengan tegak seolah-olah menantangku. Memang kuakui batang kejantanan Tom sangat besar, panjangnya mungkin hampir 15 cm, dan hal inilah yang mungkin membuatku selalu ketagihan untuk bermain seks dengannya.

Kuusap-usap kepala kemaluannya, kurasakan ada lendir kenikmatan telah membasahi kepala kejantanannya yang membuatku makin terangsang. Kutundukkan kepalaku lalu kujilat-jilat kepala kemaluannya lalu seluruh batangnya kujilat sambil kuusap-usap.

Kemudian kudorong tubuh Tom sampai dia terduduk di sofa, lalu aku berjongkok di depannya, kujilati terus batang kejantanannya kemudian kumasukkan seluruhnya ke dalam mulutku sambil lidahku berputar-putar di dalamnya. Kontan saja Tom mengerang, “Aahcchh.. sayaangg.. nikmatt sekalii..” Aku merasakan batang kejantanannya semakin tegang, urat-uratnya mulai menonjol keluar tentu saja aku semakin bergairah melihatnya.

Aku mulai mengeluar-masukkan batang kejantanan Tom, makin lama gerakanku makin cepat sambil kugenggam dan kuputar-putar. Dia mengerang lagi, “Sayaang.. kamuu benar-benar hebat.. aacchh..” Aku tak menghiraukannya, kukocok batang kejantanannya makin lama makin cepat kemudian kuhisap-hisap, kurasakan tubuh Tom menegang,

“Aku mau keluaarr saayy.. akuu nggaak tahann..” Makin kupercepat kocokan tanganku, kemudian kuhisap kuat-kuat batang kejantanannya dan.., “Creett.. ccrereett..” Kurasakan air mani Tom memenuhi mulutku, langsung kutelan sambil tetap kujilat batang kejantanannya kemudian kujilati seluruh permukaan bibirku sambil kuremas-remas buah dadaku, kulihat Tom lemas sesaat.. Saat aku sedang asyik meremas-remas buah dadaku sendiri, sambil kulirik dia dengan pandangn sayu dan sexy. Tiba-tiba Tom mengangkat tubuhku dan membaringkannya di ranjang.

Dia mengulum buah dadaku sambil dihisapnya kemudian perlahan ciumannya turun mencium lingerie di bagian perutku sambil tangannya merambat ke bagian kemaluanku dan mengusap-usap klitorisku yang rasanya sudah membesar. Aku menggeliat sambil engerang, “Aacchh.. Tom.. nikmat..”

Kemudian dia berdiri dengan berlutut di ranjang, dia lepaskan celana dalam merahku yang sangat sexy itu. Dia usap-usap klitorisku yang memang bersih dari rambut-rambut. Kemudian pelan namun pasti dia jilat klitorisku sambil jari tengahnya dia masukkan ke liang kewanitaanku. Benar-benar nikmat kurasakan, kugigit bibirku sambil tanganku tak henti-hentinya memilin putingku sambil sesekali kujilati buah dadaku sendiri.

Karena buah dadaku besar, aku tidak kesulitan untuk menjilatinya. Sementara Tom sedang sibuk di bawah sana, membuatku menggelinjang-gelinjang kenikmatan. Aku pun tak sabar lagi, aku berkata pada Tom, “Ayo.. Tomm.. masukkan pelermu.. aku.. akuu..” rupanya Tom telah paham maksudku, sebelum aku menyelesaikan kalimatku.. tiba-tiba.., “Slepp..” aku memekik,

“Aaacchh.. yeeahh..” sambil menahan nikmat yang luar biasa kudapat.

Belum sampai selesai kurasakan nikmat bulan madu ini, Tom sudah menggoyangkan batang kejantanannya keluar masuk dari liang senggamaku dengan sangat cepat, rupanya dia masih ingat seperti itulah favoritku. Aku memang suka digoyang sangat cepat dari pertama sehingga rasanya luar biasa nikmatnya. Goyangan Tom pun makin cepat. Kurasakan batang kejantanannya sa ngat keras menghujam di dalam liang kewanitaanku. Aku pun hanya bisa memekik,

“Tomm.. aachh.. nikmat sekali sayangg.. pelermu emang nikmat..” Tom pun tak bereaksi mengurangi goyangannya, makin lama makin cepat dia bergoyang sampai aku berkata,
“Tomm.. aku mau keluarr sayaangg.. akuu nggak tahann..” dia pun berkata,
“Kita sama-sama sayaang..” batang kejantanan Tom makin cepat ritmenya. Kemudian kurasakan nikmat yang luar biasa, tubuhku menegang, melengkung hingga bagian dadaku terbusungkan,
“Aaacchh.. Tomm.. aku keluarr..” Kurasakan liang kewanitaanku sangat hangat. Tiba-tiba Tom menghentikan goyangannya dan tubuhnya menegang juga, “Aachh.. akuu juga sayang..” dan,

“Creett.. crett..” Air mani Tom kurasakan menyemprot dinding rahimku, terasa sangat hangat, mengalir perlahan di dalam liang kewanitaanku. Kemudian kami berdua tergeletak sambil dia terus menciumiku dan membisikkan kata-kata cinta bulan madu, diusap-usapnya rambutku yang membuatku ketiduran sejenak.

Ketika aku terbangun, aku langsung menuju kamar mandi untuk berbilas. Kuisi bed tub dengan air panas sampai penuh kemudian kumasukkan aroma parfume kesukaanku dengan sedikit minyak lalu aku berendam di dalamnya, benar-benar nikmat setelah tadi ber-bulan madu.

Aku hampir ketiduran ketika kurasakan ada jari-jari halus membelai dan mengusap rambutku. Kubuka mataku, kulihat Tom sedang berjongkok di sana, masih dalam keadaan telanjang bulat. Kulihat senyumannya yang mesra. Kemudian dia mencium keningku, terus menyusur hidungku hingga akhirnya kami berciuman lagi.

Tangannya mengusap-usap buah dadaku, membuat birahiku bangkit kembali. Kemudian kuusap-usap batang kejantanannya yang memang sejak dia berjongkok telah tegak berdiri. Dia masuk ke bed tub, aku pun menggeser badanku hingga aku terduduk di tepi bed tub.

Kemudian dia naikkan pahaku sampai posisiku mengangkang, kutarik batang kejantanannya sampai menyentuh kemaluanku lalu kuusap-usapkan di klitorisku. Aku menggelinjang kenikmatan. Perlahan aku masukkan kepala kejantanannya di depan liang senggamaku dan Tom mendorong pantatnya yang otomatis menyodokkan batang kejantanannya ke liang kewanitaanku.

“Aaachh.. kamu nakal Tomm..” erangku. Kemudian bibir kami saling berciuman dengan ganasnya, saling lumat dan saling memagut. Sementara itu kurasakan gerakan Tom sudah makin cepat dan cepat, dia naikkan kaki kiriku ke bahunya sambil setengah melingkar ke lehernya. Dia gerakkan memutar pantatnya, kuremas-remas buah dada ku sambil kami terus berciuman.

Tiba-tiba dia melepas ciumannya dan.., “Aaacchh.. sayaang..” dia memekik sambil memeluk erat tubuhku. Kurasakan kebali air maninya membasahi dinding rahimku. Kemudian kucium dia dengan mesra sambil kubelai-belai. Setelah istirahat sebentar, kami mandi bersama. Aku menyabuni dia dan dia menyabuniku bergantian. Kemudian kami memesan sate yang biasa mangkal di depan hotel tersebut.

Selesai makan kami nonton VCD yang memang sudah disediakan di sana. Waktu kami nonton blue film, kembali nafsu kami bangkit dan kami pun melakukan seperti yang ada di film. Seharian kami bisa bermain sampai Tom mencapai 7 kali orgasme dan aku sudah tak terkira lagi berapa kali orgasme. Ini kami lakukan selama 4 hari 3 malam. Benar-benar seperti orang yang sedang ber-bulan madu. Sampai pada akhirnya kami harus kembali ke kota kami.

Aku dan Tom begitu bahagia saat bulan madu itu. Meskipun kami sekarang sudah tidak bersama lagi







IndoPK.com Agen Poker Online | Bandar Ceme | Domino qq Online Terpercaya
Promo Bonus Special IndoPK.com

1.Bonus TO ( Turn Over ) 0,5% Setiap Minggunya
2.Bonus Referal 10%
3.Bonus New Member 10% ( Minimal Deposit 25.000 )
4.Minimal Deposit Cukup Rb 10.000
5.Bonus Ha diah Domino QQ 5X Lipat

Selasa, 23 Januari 2018

Senin, 22 Januari 2018

Januari 22, 2018

Ngentot Dengan Wanita Desa Montok

Ngentot Dengan Wanita Desa Montok


ceritasexdewasa78.blogspot.co.id.Cerita ini kumulai saat ban mobil yang kukendarai bocor tertusuk paku dalam perjalanan ke luar kota. Huuhh…. Sial ternyata kunci roda yang ada tidak pas dengan baut roda mobilku…. Sehingga dengan kesal ku susuri jalan ditengah terik matahari menuju sebuah rumah yang terparkir sebuah angkot tua, semoga saja pemiliknya punya kunci roda yang pas dengan baut ban mobilku.








“Assalamu alaikum…..!” sapaku dengan wajah sedikit memelas didepan pintu rumah yang sedikit reot, maklum di kampung yang jauh dari kota. “Wa alaikum salam…” terdengar jawaban seorang wanita namun belum nampak batang hidung yang punya suara. Mendengar suara itu kuberanikan diri sedikit melongo kedalam rumah itu……..Opss…..ternyata ada seorang wanita kira-kira berusia 25 tahunan sedang menyusui anaknya…… Oh.. my God lumayan juga parasnya untuk wanita ukuran di kampung ini, dan tentunya yang membuatku terkesima buah dadanya yang indah tampak terbuka sedang diisep sama anaknya yang masih berusia balita.
“ Maaf mbak …… apa saya bisa pinjam kunci roda mobilnya ?” tanyaku sambil tak putus mataku memandang sebuah keindahan , seraya mengkhayal jika aku yang menikmati buah dada yang indah itu………….. “ Oh….sebentar pak saya Tanya dulu suami saya…! “ Jawab wanita tadi sambil terburu-buru menutup dada indahnya yang mungkin Ia sadar jika betapa aku menikmatinya.
Singkat cerita kunci roda tersebut berhasil saya pinjam dan bergegas kugunakan untuk mengganti ban yang bocor dengan ban cadangan. Tentunya dengan alasan mengucapkan terima kasih , kami sempat berbincang dan berkenalan.
“ Maaf pak …. Rencananya mau kemana…? Tanya wanita itu . “ Oh saya mau ke kota X dalam rangka tugas kantor “ Jawabku sekenanya. “ Sebenarnya saya juga mau ke kota itu untuk menemui saudara yang katanya berdomisili disana , tapi alamatnya belum begitu jelas dan kebetulan suami saya tidak bisa mengantar karena kendaraan Angkotnya masih rusak “ Kata wanita itu diamini oleh suaminya yang baru bangun tidur dan ikut menemani kami berbincang-bincang.
Pucuk dicinta ulam tiba begitulah kata pepatah, dengan tanpa melewatkan kesempatan untuk dapat berlama-lama dengan wanita itu, apalagi dia akan berangkat sendiri tanpa suami dan anaknya, dengan alasan suaminya masih harus menyelesaikan perbaikan angkot yang masih rusak itu. Apalagi aku memang hanya sendiri di kendaraaanku.
Sepanjang perjalanan kami ngobrol panjang lebar tentang segalanya dan akhirnya dapat kuketahui nama wanita itu adalah Erni. Sampai kami tiba di kota tujuan.
“Mbak Erni rencana mau nginap dimana ? kan hari sudah mulai gelap tentunya sulit mencari alamat saudaranya waktu begini “ tanyaku. “ Entahlah mas soalnya saya tidak punya cukup uang jika harus menginap di penginapan” Jawab Erni dengan sedikit kebingungan. “Bagaimana jika kita menginap dulu di penginapan tempat saya menginap, esok hari baru kita sama-sama mencari alamat saudara mbak itu !” Tawarku kepada Erni. “Tapi mas apa tidak merepotkan ?” tanyanya dengan nada ragu tapi mau. Kujawab “ Ya …enggak lah ….kan mbak Erni sudah menolong saya jadi tidak ada salahnyakan jika saya membalas pertolongan itu ….” Jawabku sembari dalam hati bersorak YESS……….. . “ Ya deh mas …. Saya ikut mas aja !” Jawabnya pasrah.
Setiba di penginapan ternyata kamar yang tersedia tersisa 1 yang kosong yang lainnya sudah di booking calon tamu lainnya dan tidak bisa di ganggu gugat lagi soalnya sudah di bayar Full. “ Aduh mbak kamarnya Cuma ada satu yang kosong, gimana nih……” Tanpa menunggu jawaban langsung kujawab sendiri dengan sedikit memaksa “ Udahlah mbak…. Mbak tidur dikamar saya saja biar saya yang tidur di sofa “. “ Tapi mas ……” jawabnya ragu, namun akhirnya seperti kebo di cucuk hidungnya ikut dibelakangku menuju kamar sambil mengangkat tas Erni dan tasku sendiri.
Setelah masuk dalam kamar dan menyelesaikan segala urusan dengan room service yang mengantar ke ruangan yang ku pesan. Kami terdiam sejenak, dan Erni terduduk di sofa sambil memandangku bingung. “ Silahkan mandi dulu mbak…… itu handuk bersih dan ini sabun cair dan shampoo saya yang bisa mbak pake , saya rapikan dulu perlengkapan saya, nanti selesai mandi kita cari makan malam di luar saja , karena penginapan ini tidak menyiapkan makan malam yang sesuai dengan selera saya “. Sambil menyodorkan perlengkapan mandiku ke Erni untuk digunakan dan Erni nurut aja apa yang ku sampaikan.
Setelah semuanya beres kami keluar penginapan mencari rumah makan yang biasa aku datangi jika berkunjung ke kota ini. Sambil makan kami banyak bercerita , khususnya Erni dapat kuperoleh cerita jika ia baru 3 tahun menikah dengan suaminya yang masih kerabat dekat dan pilihan orang tuanya, namun dalam perjalanan pernikahannya suaminya kurang memberi perhatian selayaknya suami kepada istrinya selain hanya untuk melampiaskan nafsu sexnya, untuk urusan lainnya suaminya kurang mau tahu termasuk urusan mengunjungi saudaranya di kota ini.
Tibalah waktu kami kembali ke penginapan untuk istirahat, sesuai janjiku jika aku yang tidur di sofa sedangkan Erni di tempat Tidur. Maklum deh Erni masih menganut kebiasaan di kampung jika tidur harus menggunakan sarung dengan tidak memakai sehelai benangpun di badannya selain balutan sarung yang sudah agak kumal. Nampak jelas bentuk tubuh khususnya payudara yang kutaksir berukuran 36 B , menyembul di balik sarung yang dikenakannya yang terlihat dikeremangan lampu tidur yang menyala dengan redup. Hal ini membuatku semakin gelisah menahan gejolak adikku yang dari tadi ingin berontak terus tanpa aturan yang jelas.
Rupanya Erni melihat kegelisahanku dengan menyangka aku tersiksa jika harus tidur di sofa, padahal bukan itu penyebabnya, sehingga akhirnya dia pun bersuara. “ Mas …. Nggak bisa tidur ya… sudah mas disini saja… toh tempat tidur ini masih cukup luas “. Tentunya ini kesempatan emas 24 karat yang tidak boleh aku sia-siakan, dengan sedikit jual mahal aku menjawab “ ….Ya deh…. Memang agak kurang nyaman nih tidur di sofa, tapi mbak tidak keberatankan…”. “ Nggak koq mas silahkan aja “ jawabnya.
Bergegaslah dengan langkah seorang kesatria Majapahit menuju ke empat tidur samping Erni. Ternyata Erni sempat melihat ada yang menyembul dengan keras di balik celana pendek yang memang tidak mengenakan celana dalam kebiasaanku jika tidur. “ Ihh…. Mas ….itu apa yang berdiri dibalik celana mas….” Lugu erni bertanya. “ Ahh… mbak koq liat aja, ini kan gara-gara mbak juga “. Jawabku sekenanya sambil dalam hati berkata TUNGGU TANGGAL MAINNYA.
Sejenak kita berdua terdiam dengan pikiran masing-masing. Selanjutnya aku mencoba menyentuh tangan erni, dan tidak ada penolakan dari erni yang membuatku semakin berani menarik tangannya dan memeluk dirinya dengan sikap yang sangat mesra. “ Mas jangan panggil aku mbak ya… sebut aja Namaku “ Tiba-tiba Erni bersuara,” Oh ya…. “ jawabku. “ Maaf mas erni koq merasa nyaman dekat mas, tidak seperti suami erni yang tidak pernah memberikan kemesraan seperti yang mas berikan ini “ kata erni lagi, “ Akupun begitu er…. , awal melihatmu ingin rasanya aku memelukmu !” jawabku sedikit merayu.sambil memeluk dari belakang dan mencium bekang telinga selanjutnya leher bagian belakangnya, yang tanpa penolakan bahkan terlihat Erni begitu menikmati. Kuberanikan untuk mengelus kening selanjutnya turun ke dada dan terus meremasinya dengan halus terutama sekitar puting yang nampak kian mengeras.
Tidak ada jawaban atau kata yang keluar dari mulut Erni selain desahan nafas yang semakin memburu tidak teratur, menandakan erni sudah mulai horny selanjutnya tanganku turun meraba perut dan terus menemukan rimbunan bulu-bulu tebal diantara dua lembah yang terasa mulai lembab selanjutnya mencair oleh lelehan air kenikmatan wanita yang sedang mendaki kearah puncak kenikmatan.
Tidak dinyana Erni membalikkan badannya melepaskan sarung kumal yang melapisi tubuh mulusnya yang baru kali inilah terlihat dengan jelas, dibalik keluguan wanita desa ternyata menyimpan suatu kekuatan yang mampur memecahkan naluri lelaki yang menggeliat dengan panasnya.
“ Mas…… !!!!!!”. sambil meremas adikku yang sudah ditelanjangi oleh tangan halus Erni seperti meremas jagung yang akan dirontokkan pipilnya.” Aku tidak pernah merasakan kenikmatan seperti ini dari suamiku………akhhh….akkhhhh !!!!!!”. Erni semakin tidak dapat menguasai dirinya, apalagi saat kulumat habis puting teteknya yang kian mengeras. Berangsur turun ke puser perut dan kelubang kenikmatan. “ Okhh..okkhhhh……..mas …….nikmat……..akhhkk…….” Tak kuasa erni menahan erangannya.
Kita berdua sudah semakin larut dalam hasrat birahi yang bergelora dengan tubuh yang tak satu helai benangpun yang masih melekat , diterangi cahaya lampu tidur yang temaram. “ Erni aku sudah nggak tahan lagi …..pengen ngentot memek kamu !” Keluar kata dari mulutku yang semakin kurang ajar, karena adikku sudah berada dalam kuluman mulut erni yang dengan ganasnya melalap habis sampai ke pangkal batang bahkan biji pelirku pun tak luput dari sedotannya.
Erni rupanya mengerti dengan kata-kataku , maka dengan selangkangan terbuka dengan posisi WOT menelungkup memasukkan batang kontolku ke lubang memeknya secara perlahan tapi pasti , naik turun tidak beraturan ,” Oh…. Mas nikkkkkmattttt……….!!!!!” Erni mulai mengoceh kesetanan , “ Mas kontolmu enak sekali………..” tambah erni. Akupun semakin keras memompa dan membanting tubuhnya ke kasur untuk merubah posisi dengan Doggy style, menggenjotnya dengan tetap meremas tetek erni, “ Mas aku cape…………” keluh erni, Kubalikkan tubuhnya dengan posisi MOT sebagai posisi pamungkas karena kontolku sudah mulai terasa berdenyut keras, “ Ohkkhhh…..mas aku nggak tahan …….akh..!!!!” Erni mengoceh dengan lemahnya, sementara remasan memeknya semakin memelintir batang kontolku , “ Oh….Erni tahan sebentar lagi aku juga mau keluar….” Pintaku kepada erni seembari meninggikan RPM genjotan kontolku di memek erni. Dan tiba-tiba “AKHH……………!!!!” Teriak Erni bersamaan dengan itu akupun tak dapat lagi menahan semburan sperma kontolku kedalam memek erni sambil tetap mengisap putting tetek erni yang kian mengeras.
Kita berdua tidak dapat menggambarkan apa yang terjadi tadi yang jelas aku dan erni sudah tidak bertenaga lagi untuk bergerak dan tetap membiarkan tubuhku tengkurap di atas tubuh erni dengan kontol yang masih tertancap di memek erni.
Semenit kemudian aku berangsur tertidur di samping tubuh bugil erni si wanita desa dengan ceceran air memek erni dan sperma kontolku yang membasahi tubuh dan sperei tempat tidur yang bercampur keringat kami berdua.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 03.30 aku terbangun , dan mendapatkan erni masih tertidur dengan ceceran sperma dan air memek yang mulai mongering di badan kita berdua dan sprei tempat tidur , kubangunkan erni dan kuajak untuk bersih-bersih di kamar mandi.
“ Mas …… maafin erni ya, koq erni malah mengajak mas bercinta..” Kata erni menyesal namun masih menyimpan hasrat terpendam. “ Nggak apa koq er… aku juga senang dengan apa yang telah kita perbuat, habis kamu seksi sih bikin aku nafsu aja” kata ku nakal menggoda, sembari menyandarkan badannya ke dadaku. “ Akh….mas ini bikin malu aja..” sambil mencubit perutku. “ Jujur deh mas erni baru kali ini merasakan bercinta yang betul-betul membuat erni serasa terbang kea wan” sambung erni. Sambil mengelus kontolku yang mengecil tapi mulai nampak tanda-tanda akan bangun lagi.
“Mas… boleh nggak erni minta lagi..” Pinta Erni. WHY NOT pikirku, tapi gengsi dong kalo aku langsung mengiyakan. “ Gimana ya….. tapi aku sudah cape nih “ jawabku untuk memancing pelayanan yang lebih ekstra tentunya, “ Trus gimana dong mas ? “ Erni benar-benar sudah memelas , “ Erni mesti tau dong apa yang ku mau ! “ Jawabku sekali lagi. Tanpa ba bi bu erni langsung mengulum kontolku dengan ganasnya dan tanganku tidak melewatkan untuk mengobok-obok tetek erni yang mulai mengeras juga, rupanya tak puas kontolku diisep, ia menggigit halus putting susuku yang membuat diriku terawang-awang ke langit tujuh.
“ Erni kita pindah ke sofa aja yuk !” sembari bangkit dari tempat tidur dan menuju sofa, gentian erni yang ku mandiin kucing dari ujung kaki sampai kuduknya. “ Ahkk…. Mas terus mas …..” erang erni. Erni benar-benar sudah tidak bisa menguasai dirinya sampai teriak-teriak sehingga harus dengan cepat kubekap mulutnya agar tidak mengganggu tamu lainnya di penginapan itu. “ masssss.. cepat entot aku mas sudah tidak tahan nih…..” suara lirih erni memintaku agar menusuk kontol ke memeknya. Blassss………… “ Akhhh………..” lirih erni sekali lagi.
Entah apa karena suasana malam itu yang semakin sepi atau memang setan sudah begitu dominant menguasai otak kami berdua, langsung aja dengan posisi erni yang nungging di sofa ku benamkan batang kontol ini yang juga sudah ingin mengakhiri permainan dashyat ini, kugenjot berulang-ulang kedalam lubang memek erni dan terakhir tersemburlah cairan maniku yang sudah encer akibat terlalu banyak yang dikeluarkan untuk memuaskan hasrat kami berdua “ Ohhhh… Erni…….” Bersamaan dengan orgasmenya erni, yang membuat lututku semakin tak kuasa menahan lemasnya dan mengantarkan kami untuk terduduk lemas sejenak di sofa.
Akhirnya kami bersih-bersih dikamar mandi dan tertidur sampai pagi harinya. “ Mas kapan kita bisa ketemu lagi ?” Tanya erni. “ Aku akan menghubungimu lagi jika ada waktu Er..” jawabku.
Singkat cerita keesokan harinya aku mengantarkan erni menemui alamat saudaranya dan sebelumnya mampir di took hp untuk membelikan erni HP yang dapat aku gunakan bila ingin menemui erni. Kisah ini berlanjut ditempat yang lain dan kesempatan yang lain , tentunya tanpa sepengetahuan suami erni.






IndoPK.com Agen Poker Online | Bandar Ceme | Domino qq Online Terpercaya
Promo Bonus Special IndoPK.com

1.Bonus TO ( Turn Over ) 0,5% Setiap Minggunya
2.Bonus Referal 10%
3.Bonus New Member 10% ( Minimal Deposit 25.000 )
4.Minimal Deposit Cukup Rb 10.000
5.Bonus Ha diah Domino QQ 5X Lipat
Januari 22, 2018

Melayani Birahi Sexs Pembantuku Yang Montok

Melayani Birahi Sexs Pembantuku Yang Montok

BANDAR CEME “Den Diko, tolong Mbak Narti bawakan kain ini masuk”, pintanya sambil menyeringai mungkin menahan sakit. “Mbak tadi tergelincir”, sambungnya. Aku hanya mengangguk sambil mengambil kain yang berserakan lalu sebelah tanganku coba membantu Mbak Narti berdiri




“Sebentar Mbak. Saya bawa masuk dulu kain ini”, kataku sembari membantunya memegang kain yang berada di tangan Mbak Narti. Aku bergegas masuk ke dalam rumah. Kain jemuran kuletakkan di atas kasur, di kamar Mbak Narti. Ketika aku menghampiri Mbak Narti lagi, dia sudah separuh berdiri dan mencoba berjalan terhuyung-huyung. Hujan semakin lebat seakan dicurahkan semuanya dari langit.
Aku menuntun Mbak Narti masuk ke kamarnya dan mendudukkan di kursi. Dadaku berdetak kencang ketika tanganku tersentuh buah dada Mbak Narti. Terasa kenyal sehingga membuat darah mudaku tersirap naik. Kuakui walau dalam umur awal 30-an ini Mbak Narti tidak kalah menariknya jika dibandingkan dengan kakak iparku yang berusia 25 tahun. Kulitnya kuning langsat dengan potongan badannya yang masih menarik perhatian lelaki. Tidak heran, pernah Mbak Narti kepergok oleh abangku bermesraan dengan laki-laki lain.
“Tolong ambilkan Mbak handuk”, pinta Mbak Narti ketika aku masih termangu-mangu.Aku menuju ke lemari pakaian lalu mengeluarkan handuk dan kuberikan kepadanya. “Terima kasih Den Diko”, katanya dan aku cuma mengangguk-angguk saja.
Kasihan Mbak Narti, dia adalah wanita yang paling lemah lembut. Suaranya halus dan lembut. Bibirnya senantiasa terukir senyum, walaupun dia tidak tersenyum. Rajin dan tidak pernah sombong atau membantah. Dianggapnya rumah abangku seperti rumah keluarganya sendiri. Tak pernah ada yang menyuruhnya karena dia tahu tanggung jawabnya.
Kadang-kadang saya memberinya sedikit uang, bila saya datang ke sana. Bukan karena apa, sebab dia mempunyai sifat yang bisa membuat orang sayang kepadanya. Abangku tidak pernah memarahinya. Gajinya setiap bulan disimpan di bank. Pakaiannya dibelikan oleh kakak iparku hampir setiap bulan. Memang dia cantik, dan tak tahu apa sebabnya hingga suaminya menceraikannya. Kabarnya dia benci karena suaminya selingkuh. Hampir kurang lebih 4 tahun lebih dia menjanda setelah menikah hanya 6 bulan. Sekarang dia baru berusia 29 tahun, masih muda.
Kalau masalah kecantikan, memang kulitnya putih. Dia keturunan Cina. Rambutnya mengurai lurus hingga ke pinggang. Dibandingkan dengan kakak iparku, masing-masing ada kelebihannya. Kelebihan Mbak Narti ialah sikapnya kepada semua orang. Budi bahasanya halus dan sopan.
Mbak Narti berdiri lalu mencoba berjalan menuju ke kamar mandi. Melihat keadaannya masih terhuyung-huyung, dengan cepat kupegang tangannya untuk membantu. Sebelah tanganku memegang pinggang Mbak Narti. Kutuntun menuju ke pintu kamar mandi. Terasa sayang untuk kulepaskan peganganku, sebelah lagi tanganku melekat di pinggangnya.
Mbak Narti menghadap ke diriku saat kutatap wajahnya. Mata kami saling bertatapan. Kulihat Mbak Narti sepertinya senang dan menyukai apa yang kulakukan. Tanganku jadi lebih berani mengusap-usap lengannya lalu ke dadanya. Kuusap dadanya yang kenyal menegang dengan puting yang mulai mengeras. Kudekatkan mulutku untuk mencium pipinya. Dia berpaling menyamping, lalu kutarik lagi pipinya. Mulut kamipun bertemu. Aku mencium bibirnya. Inilah pertama kalinya aku melakukannya kepada seorang wanita.
Erangan halus keluar dari mulut Mbak Narti. Ketika kedua tanganku meremas punggungnya dan lidahku mulai menjalari leher Mbak Narti. Ini semua akibat film BF dari CD-Rom yang sering kutonton dari rumah teman.
Mbak Narti bersandar ke dinding, tetapi tidak meronta. Sementara tanganku menyusup masuk ke dalam bajunya, mulut dan lidahnya kukecup. Kuhisap dan kugelitik langit-langit mulutnya. Kancing BH-nya kulepaskan. Tanganku bergerak bebas mengusap buah dadanya. Putingnya kupegang dengan lembut. Kami sama-sama hanyut dibuai kenikmatan walaupun kami masih berdiri bersandar di dinding.
Kami terangsang tak karuan. Nafas kami semakin memburu. Aku merasa tubuh Mbak Narti menyandar ke dadaku. Dia sepertinya pasrah. Baju daster Mbak Narti kubuka. Di dalam cahaya remang dan hujan lebat itu, kutatap wajahnya. Matanya terpejam. Daging kenyal yang selama ini terbungkus rapi menghiasi dadanya kuremas perlahan-lahan.
Bibirku mengecup puting buah dadanya secara perlahan. Kuhisap puting yang mengeras itu hingga memerah. Mbak Narti semakin gelisah dan nafasnya sudah tidak teratur lagi. Tangannya liar menarik-narik rambutku, sedangkan aku tenggelam di celah buah dadanya yang membusung. Mulutnya mendesah-desah, “Ssshh…, sshh!”.
Puting payudaranya yang merekah itu kujilat berulangkali sambil kugigit perlahan-lahan. Kulepaskan ikatan kain di pinggangnya. Lidahku kini bermain di pusar Mbak Narti, sambil tanganku mulai mengusap-usap pahanya. Ketika kulepaskan ikatan kainnya, tangan Mbak Narti semakin kuat menarik rambutku.
“Den Dikooo…, Den Diko”, suara Mbak Narti memanggilku perlahan. Aku terus melakukan usapanku. Nafasnya terengah-engah ketika celana dalamnya kutarik ke bawah. Tanganku mulai menyentuh daerah kemaluannya. Rambut halus di sekitar kemaluannya kuusap-usap perlahan.
Ketika lidahku baru menyentuh kemaluannya, Mbak Narti menarikku berdiri. Pandangan matanya terlihat sayu bagai menyatakan sesuatu. Pandangannya ditujukan ke tempat tidurnya. Aku segera mengerti maksud Mbak Narti seraya menuntun Mbak Narti menuju tempat tidur. Bau kemaluannya merangsang sekali. Dengan satu bau khas yang sukar diceritakan.
“Den Dikooo…”, bisiknya perlahan di telingaku. Aku terdiam sambil mengikuti apa yang kuinginkan. Mbak Narti sepertinya membiarkan saja. Kami benar-benar tenggelam. Mbak Narti kini kutelanjangkan. Tubuhnya berbaring telentang sambil kakinya menyentuh lantai. Seluruh tubuhnya cukup menggiurkan. Mukanya berpaling ke sebelah kiri. Matanya terpejam. Tangannya mendekap kain sprei. Buah dadanya membusung seperti minta disentuh.
Puting susunya terlihat berair karena liur hisapanku tadi. Perutnya mulus dan pusarnya cukup indah. Kulihat tidak ada lipatan dan lemak seperti perut wanita yang telah melahirkan. Memang Mbak Narti tidak memiliki anak karena dia bercerai setelah menikah 3 bulan. Kakinya merapat. Karena itu aku tidak dapat melihat seluruh kemaluannya. Cuma sekumpulan rambut yang lebat halus menghiasi bagian bawah.
Kemudian, tanganku terus membuka kancing bajuku satu-persatu. ritsluiting jeans-ku kuturunkan. Aku telanjang bulat di hadapan Mbak Narti. Penisku berdiri tegang melihat kecantikan sosok tubuh Mbak Narti. Buah dada yang membusung dihiasi puting kecil dan daerah di bulatan putingnya kemerah-merahan. Indah sekali kupandang di celah pahanya. Mbak Narti telentang kaku. Tidak bergerak. Cuma nafasnya saja turun naik.
Lalu akupun duduk di pinggir kasur sambil mendekap tubuh Mbak Narti. Sungguh lembut tubuh mungil Mbak Narti. Kupeluk dengan gemas sambil kulumat mesra bibir ranumnya. Tanganku meraba seluruh tubuhnya. Sambil memegang puting susunya, kuremas-remas buah dada yang kenyal itu. Kuusap-usap dan kuremas-remas. Nafsuku terangsang semakin hebat. Penisku menyentuh pinggang Mbak Narti. Kudekatkan penisku ke tangan Mbak Narti. Digenggamnya penisku erat-erat lalu diusap-usapnya.
Memang Mbak Narti tahu apa yang harus dilakukan. Maklumlah dia pernah menikah. Dibandingkan denganku, aku cuma tahu teori dengan melihat film BF, itu saja. Tanganku terus mengusap perutnya hingga ke celah selangkangannya. Terasa berlendir basah di kemaluannya.
Lalu dipegangnya penisku yang sudah tegang dan dimasukkannya ke dalam mulutnya. Mataku terpejam-pejam ketika lidah Mbak Narti melumat kepala penisku dengan lembut. Penisku dikulum sampai ke pangkalnya. Sukar untuk dibayangkan betapa nikmatnya diriku. Bibir Mbak Narti terasa menarik-narik batang penisku. Tidak tahan diperlakukan begitu aku lalu mengerang menahan nikmat.
Kubuka lebar-lebar paha Mbak Narti sambil mencari liang vaginanya. Kusibakkan vaginanya yang telah basah itu. Kujulurkan lidahku sambil memegang clitorisnya. Mbak Narti mendesah. Kujilat-jilat dengan lidahku. Kulumat dengan mulutku. Liang kemaluan Mbak Narti semakin memerah. Bau kemaluannya semakin kuat. Aku jadi semakin terangsang. Seketika kulihat air berwarna putih keluar dari lubang vaginanya. Tentu Mbak Narti sudah cukup terangsang, pikirku.
Tubuh kami berhadapan. Tangannya menarik tubuhku untuk rebah bersama. Buah dadanya tertindih oleh dadaku. Mbak Narti memperbaiki posisinya ketika tanganku mencoba mengusap-usap pangkal pahanya. Kedua Kaki Mbak Narti mulai membuka sedikit ketika jariku menyentuh kemaluannya. Lidahku mulai turun ke dadanya. Putingnya kuhisap sedikit kasar. Punggung Mbak Narti terangkat-angkat ketika lidahku mengitari perutnya.
Akhirnya jilatanku sampai ke celah pahanya. Mbak Narti semakin membuka pahanya ketika aku menjilat clitorisnya, kulihat Mbak Narti sudah tidak bergerak lagi. Kakinya kadang-kadang menjepit kepalaku sedangkan lidahku sibuk mencari tempat-tempat yang bisa mendatangkan kenikmatan baginya.
Erangan Mbak Narti semakin kuat dan nafasnya pun yang terus mendesah. Rambutku di tarik-tariknya dengan mata terpejam menahan kenikmatan. Aku bertanya, “Gimana Mbak rasanya?”, suaraku lembut dan sedikit manja. Dia tidak menjawab. Dia hanya membuka matanya sedikit sambil menarik napas panjang. Aku mengerti. Itu bertanda dia setuju. Tanpa disuruh, aku mengarahkan penisku ke arah lubang vaginanya yang kini telah terbuka lebar. Lendir dan liurku telah banjir di gerbang vaginanya.
Kugesek-gesekan kepala penisku di cairan yang membanjir itu. Perlahan-lahan kutekan ke dalam. Tekanan penisku memang agak sedikit susah. Terasa sempit. Kulihat Mbak Narti menggelinjang seperti kesakitan





IndoPK.com Agen Poker Online | Bandar Ceme | Domino qq Online Terpercaya
Promo Bonus Special IndoPK.com

1.Bonus TO ( Turn Over ) 0,5% Setiap Minggunya
2.Bonus Referal 10%
3.Bonus New Member 10% ( Minimal Deposit 25.000 )
4.Minimal Deposit Cukup Rb 10.000
5.Bonus Ha diah Domino QQ 5X Lipat